BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan kesiapannya apabila terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar Ke-31 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang rencananya akan diselenggarakan pada Oktober 2021.
Muktamar IDI merupakan musyawarah nasional yang akan dihadiri dokter-dokter seluruh Indonesia untuk menetapkan pemimpin baru IDI, dan menghasilkan kebijakan strategis nasional.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai Menerima Kunjungan Tim Visitasi Pengurus Besar IDI, di Balai Kota Bandung, Senin 8 Maret 2021.
"Kami bersama IDI Kota Bandung dan Jawa Barat, bahwa kami secara teknis, pendanaan, dan regulasi siap menjadi tuan rumah. Ini suatu kehormatan apabila terpilih menjadi tuan rumah," tutur Yana.
Mengingat pandemi Covid-19 yang tak tahu kapan akan berakhir, rencananya kegiatan Muktamar akan dilaksanakan secara hybrid (offline dan online) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Konsepnya hybrid. Kita cukup yakin untuk teman-teman dari IDI perihal protokol kesehatan sudah jauh lebih paham," tuturnya.
Pada Muktamar ke-31, ada 4 daerah yang dicalonkan menjadi tuan rumah, salah satunya Kota Bandung. Untuk itu, Yana berharap apabila Kota Bandung terpilih, kegiatan tersebut bisa menghasilkan solusi untuk masalah kesehatan, terutama soal pandemi Covid-19.
"Karena lazimnya Muktamar itu bukan hanya menghadirkan kepemimpinan baru, tapi mudah-mudahan mengeluarkan rekomendasi bagaimana kita menyelesaikan pandemi dan sektor kesehatan lain," terangnya.
Di tempat sama, Ketua IDI Jawa Barat, dr Eka Mulyana mengungkapkan, Muktamar merupakan pertemuan tertinggi yang akan dihadiri perwakilan dokter dari seluruh Indonesia.
"Sehingga ini menjadi bahan untuk merekomendasikan kepada Pemda maupun pemerintah pusat terkait kebijakan kesehatan, terutama di masa pandemi. Sehingga kesiapsiagaan kita lebih baik lagi," terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kredensial Pengurus Besar (PB) IDI, dr Ramlan Sitompul mengatakan, pada Muktamar ini juga akan membahas secara detail hal-hal apa yang akan menjadi masukan untuk pemerintah.
"Termasuk dalam hal bagaimana organisasi profesi berkontribusi di masa pandemi. Mudah-mudahan nanti teman-teman sejawat memberikan pemikiran solusi-solusi yang terbaik," tuturnya
Muktamar IDI merupakan musyawarah nasional yang akan dihadiri dokter-dokter seluruh Indonesia untuk menetapkan pemimpin baru IDI, dan menghasilkan kebijakan strategis nasional.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai Menerima Kunjungan Tim Visitasi Pengurus Besar IDI, di Balai Kota Bandung, Senin 8 Maret 2021.
"Kami bersama IDI Kota Bandung dan Jawa Barat, bahwa kami secara teknis, pendanaan, dan regulasi siap menjadi tuan rumah. Ini suatu kehormatan apabila terpilih menjadi tuan rumah," tutur Yana.
Mengingat pandemi Covid-19 yang tak tahu kapan akan berakhir, rencananya kegiatan Muktamar akan dilaksanakan secara hybrid (offline dan online) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Konsepnya hybrid. Kita cukup yakin untuk teman-teman dari IDI perihal protokol kesehatan sudah jauh lebih paham," tuturnya.
Pada Muktamar ke-31, ada 4 daerah yang dicalonkan menjadi tuan rumah, salah satunya Kota Bandung. Untuk itu, Yana berharap apabila Kota Bandung terpilih, kegiatan tersebut bisa menghasilkan solusi untuk masalah kesehatan, terutama soal pandemi Covid-19.
"Karena lazimnya Muktamar itu bukan hanya menghadirkan kepemimpinan baru, tapi mudah-mudahan mengeluarkan rekomendasi bagaimana kita menyelesaikan pandemi dan sektor kesehatan lain," terangnya.
Di tempat sama, Ketua IDI Jawa Barat, dr Eka Mulyana mengungkapkan, Muktamar merupakan pertemuan tertinggi yang akan dihadiri perwakilan dokter dari seluruh Indonesia.
"Sehingga ini menjadi bahan untuk merekomendasikan kepada Pemda maupun pemerintah pusat terkait kebijakan kesehatan, terutama di masa pandemi. Sehingga kesiapsiagaan kita lebih baik lagi," terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kredensial Pengurus Besar (PB) IDI, dr Ramlan Sitompul mengatakan, pada Muktamar ini juga akan membahas secara detail hal-hal apa yang akan menjadi masukan untuk pemerintah.
"Termasuk dalam hal bagaimana organisasi profesi berkontribusi di masa pandemi. Mudah-mudahan nanti teman-teman sejawat memberikan pemikiran solusi-solusi yang terbaik," tuturnya