BANDUNG - Cita rasa dan karakteristik yang dimiliki oleh makanan tradisional khas Kota Bandung membawa Kota Bandung masuk dalam 10 kota terbaik di dunia versi TasteAtlas Awards 2020.
TasteAtlas adalah situs berbasis di Kroasia yang membuat survei tentang kota yang menyajikan makanan tradisional terbaik di dunia.
TasteAtlas berisi hampir 20.000 hidangan, minuman, dan bahan serta hampir 15.000 restoran, dikumpulkan dari seluruh dunia oleh tim yang terdiri dari 30 penulis dan peneliti.
Menurut sejumlah kritikus restoran profesional dan 63.402 suara yang masuk, Kota Bandung menduduki peringkat ke 7 di dunia untuk makanan tradisional.
Dalam ajang bergengsi tersebut, Kota Bandung bersanding dengan Paris, Rome, Buenos Aires, Istanbul, Mexico City, dan Kyoto.
Bahkan Kota Bandung berada di peringkat lebih unggul dari Naples, Melbourne, Lisbon, Beirut, New Delhi, Bangalore, Bangkok, Mumbai, dan Hong Kong.
Atas pencapaian tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengucap syukur.
Menurutnya penghargaan tersebut bisa menambah brand Kota Bandung, mengingat saat ini Kota Bandung sudah dikenal sebagai surganya kuliner.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan makanan tradisional kita menjadi brand untuk Kota Bandung. Wajar kalau di Bandung itu kota kuliner," ungkapnya di Pendopo Kota Bandung, Kamis 18 Februari 2021.
Bahkan dirinya mengakui seringkali memperkenalkan makanan-makanan tradisional kepada para tamu yang berasal dari luar Kota Bandung.
Ia pun seringkali meminta mereka tak meninggalkan Bandung sebelum mencicipi makanan khas Kota Kembang itu.
"Mang Oded sering sampaikan sambil bercanda, di Bandung mah makanan cuma ada dua macam yaitu makanan enak dan enak sekali," tuturnya.
"Cicipi semua makanan khas Bandung, dan jangan pulang dulu sebelum habis. Di Pendopo, makanan tradisional yang sering diperkenalkan yaitu kue-kue basah seperti dadar gulung," akunya.
Adapun beberapa makanan tradisional Kota Bandung yang menjadi favorit, seperti yang dikutip dari situs tasteatlas.com, yaitu mie kocok, batagor dan kupat tahu.
Sementara untuk restoran autentik terbaik yaitu Batagor Kingsley, Warkop Modjok, Armor Kopi, Surabi Cihapit, dan Cireng Cipaganti.
TasteAtlas adalah situs berbasis di Kroasia yang membuat survei tentang kota yang menyajikan makanan tradisional terbaik di dunia.
TasteAtlas berisi hampir 20.000 hidangan, minuman, dan bahan serta hampir 15.000 restoran, dikumpulkan dari seluruh dunia oleh tim yang terdiri dari 30 penulis dan peneliti.
Menurut sejumlah kritikus restoran profesional dan 63.402 suara yang masuk, Kota Bandung menduduki peringkat ke 7 di dunia untuk makanan tradisional.
Dalam ajang bergengsi tersebut, Kota Bandung bersanding dengan Paris, Rome, Buenos Aires, Istanbul, Mexico City, dan Kyoto.
Bahkan Kota Bandung berada di peringkat lebih unggul dari Naples, Melbourne, Lisbon, Beirut, New Delhi, Bangalore, Bangkok, Mumbai, dan Hong Kong.
Atas pencapaian tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengucap syukur.
Menurutnya penghargaan tersebut bisa menambah brand Kota Bandung, mengingat saat ini Kota Bandung sudah dikenal sebagai surganya kuliner.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan makanan tradisional kita menjadi brand untuk Kota Bandung. Wajar kalau di Bandung itu kota kuliner," ungkapnya di Pendopo Kota Bandung, Kamis 18 Februari 2021.
Bahkan dirinya mengakui seringkali memperkenalkan makanan-makanan tradisional kepada para tamu yang berasal dari luar Kota Bandung.
Ia pun seringkali meminta mereka tak meninggalkan Bandung sebelum mencicipi makanan khas Kota Kembang itu.
"Mang Oded sering sampaikan sambil bercanda, di Bandung mah makanan cuma ada dua macam yaitu makanan enak dan enak sekali," tuturnya.
"Cicipi semua makanan khas Bandung, dan jangan pulang dulu sebelum habis. Di Pendopo, makanan tradisional yang sering diperkenalkan yaitu kue-kue basah seperti dadar gulung," akunya.
Adapun beberapa makanan tradisional Kota Bandung yang menjadi favorit, seperti yang dikutip dari situs tasteatlas.com, yaitu mie kocok, batagor dan kupat tahu.
Sementara untuk restoran autentik terbaik yaitu Batagor Kingsley, Warkop Modjok, Armor Kopi, Surabi Cihapit, dan Cireng Cipaganti.