BANDUNG - Para Kader di kecamatan Batununggal harus mengampanyekan hidup disiplin dengan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi) kepada masyarakat.
Hal itu diungkapkan Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat memberikan arahan pada Monitoring Penanganan Covid 19 di Kecamatan Batununggal di Kantor Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Rabu 24 Februari 2021.
Menurutnya, Kecamatan Batununggal sering menjadi Kecamatan terbaik di Kota Bandung. Kecamatan ini juga memiliki beberapa program yang baik.
Dengan demikian, Kecamatan Batununggal juga harus bisa menangani Covid-19 dengan baik.
"Karena kita pun meyakini banyak SDM terpelajar berkumpul di sini. Jadi relatif tidak sulit untuk bisa diberikan penjelasan," katanya.
"Bahkan bisa menjadi mitra, membantu kita menjelaskan kepada yang lain. Kelebihan di sini mentalnya lebih bagus, makanya setiap program di sini berjalan," lanjutnya.
Ema pun mengapresiasi Camat Batununggal yang sempat mengajukan ruang isolasi mandiri di wilayahnya sebanyak 35 tempat. Namun yang lolos dan dinilai layak sebanyak 9 tempat.
"Ini Batununggal luar biasa begitu dimintakan (ruang isolasi di kewilayahan) katanya ada 35, ternyata yg lolos 9 waktu itu. Tapi minimal semangatnya kita hargai, Alhamdulillah ada. Masalah kekurangan wc dan lain sebagainya nanti bisa dibicarakan lagi," ucapnya.
Selain itu, Ema pun mengatakan saat ini terus berupaya memperbaiki segala hal termasuk dari aspek regulasi, seperti dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) yang telah direvisi sebagian.
"Yang direvisi oleh kita yaitu mengenai masalah penguatan aspek penegakkan hukum. Jadi kalau sekarang tidak ada lagi ruang permisif, tidak ada lagi peringatan-peringatan, ini masa darurat, pengawasan dan pengendalian adalah keniscayaan," ungkapnya.
"Jadi Pak Camat kalau kemarin masih 50:50 di kantor dan di lapangan, kalau sekaarang idealnya 90 persen di lapangan, bukan hanya siang tapi juga malam," ujar Ema.
"Saya percaya Pak Camat punya kapasitas bagaimana mengoptimalkan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, seluruh stakeholder disini dengan unsur pimpinan kecamatan, Kapolsek dan Danramil, serta para Tokoh," lanjutnya.
Sementara itu, Camat Batununggal, Tarya mengatakan saat ini berdasarkan data pada 15 sampai 21 Februari 2021, analisis zonasi di Kecamatan Batununggal berada di zona hijau dan sebagian kuning.
Untuk kasus positif terbanyak berada di Kelurahan Samoja mencapai 34 orang. Sedangkan di tingkat RW, yakni RW 10 Samoja, dan RW 07 Kebonwaru.
"Untuk data di Pusicov (Pusat Informasi Covid-19), kasus positif aktif disini per 23 Februari 2021 sebanyak 53 orang, ada di peringkat kelima se-Kota Bandung," katanya.
Karena hal tersebut Tarya pun mengaku terus mengawasi dan menegakan aturan bagi pelanggar di Kecamatan Batununggal, terutama dalam kegiatan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan.
"Di lapangan Satgas Kecamatan Batununggal, pada minggu kemarin ada beberapa kegiatan ketika didatangi langsung ada pelanggaran protkes, yang hadir tidak sesuai dengan apa yang disampaikan panitia. Akhirnya ditindak dan kami minta mengurangi jumlah peserta," kata Tarya.
Hal itu diungkapkan Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat memberikan arahan pada Monitoring Penanganan Covid 19 di Kecamatan Batununggal di Kantor Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Rabu 24 Februari 2021.
Menurutnya, Kecamatan Batununggal sering menjadi Kecamatan terbaik di Kota Bandung. Kecamatan ini juga memiliki beberapa program yang baik.
Dengan demikian, Kecamatan Batununggal juga harus bisa menangani Covid-19 dengan baik.
"Karena kita pun meyakini banyak SDM terpelajar berkumpul di sini. Jadi relatif tidak sulit untuk bisa diberikan penjelasan," katanya.
"Bahkan bisa menjadi mitra, membantu kita menjelaskan kepada yang lain. Kelebihan di sini mentalnya lebih bagus, makanya setiap program di sini berjalan," lanjutnya.
Ema pun mengapresiasi Camat Batununggal yang sempat mengajukan ruang isolasi mandiri di wilayahnya sebanyak 35 tempat. Namun yang lolos dan dinilai layak sebanyak 9 tempat.
"Ini Batununggal luar biasa begitu dimintakan (ruang isolasi di kewilayahan) katanya ada 35, ternyata yg lolos 9 waktu itu. Tapi minimal semangatnya kita hargai, Alhamdulillah ada. Masalah kekurangan wc dan lain sebagainya nanti bisa dibicarakan lagi," ucapnya.
Selain itu, Ema pun mengatakan saat ini terus berupaya memperbaiki segala hal termasuk dari aspek regulasi, seperti dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) yang telah direvisi sebagian.
"Yang direvisi oleh kita yaitu mengenai masalah penguatan aspek penegakkan hukum. Jadi kalau sekarang tidak ada lagi ruang permisif, tidak ada lagi peringatan-peringatan, ini masa darurat, pengawasan dan pengendalian adalah keniscayaan," ungkapnya.
"Jadi Pak Camat kalau kemarin masih 50:50 di kantor dan di lapangan, kalau sekaarang idealnya 90 persen di lapangan, bukan hanya siang tapi juga malam," ujar Ema.
"Saya percaya Pak Camat punya kapasitas bagaimana mengoptimalkan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, seluruh stakeholder disini dengan unsur pimpinan kecamatan, Kapolsek dan Danramil, serta para Tokoh," lanjutnya.
Sementara itu, Camat Batununggal, Tarya mengatakan saat ini berdasarkan data pada 15 sampai 21 Februari 2021, analisis zonasi di Kecamatan Batununggal berada di zona hijau dan sebagian kuning.
Untuk kasus positif terbanyak berada di Kelurahan Samoja mencapai 34 orang. Sedangkan di tingkat RW, yakni RW 10 Samoja, dan RW 07 Kebonwaru.
"Untuk data di Pusicov (Pusat Informasi Covid-19), kasus positif aktif disini per 23 Februari 2021 sebanyak 53 orang, ada di peringkat kelima se-Kota Bandung," katanya.
Karena hal tersebut Tarya pun mengaku terus mengawasi dan menegakan aturan bagi pelanggar di Kecamatan Batununggal, terutama dalam kegiatan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan.
"Di lapangan Satgas Kecamatan Batununggal, pada minggu kemarin ada beberapa kegiatan ketika didatangi langsung ada pelanggaran protkes, yang hadir tidak sesuai dengan apa yang disampaikan panitia. Akhirnya ditindak dan kami minta mengurangi jumlah peserta," kata Tarya.