BANDUNG - Vaksin Covid-19 dosis kedua mulai disuntikan kepada para penerima yang telah melewati rentang 2 minggu dari penyuntikan pertama pada 14 Januari 2021 silam.
Sesuai dengan target awal penerima vaksin Covid-19 tahap I bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di Kota Bandung adalah sekitar 23.000 penerima.
Saat ini, progres penyuntikan vaksin di Kota Bandung telah mencapai sebanyak 10.807 orang.
"Jika kita melihat angka persentase capaiannya, progress vaksinasi di Kota Bandung ini sudah sebesar 46.60 persen," ucap Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di RSKIA Kota Bandung, Kamis, 28 Januari 2021.
Ema mengatakan, jumah penerima vaksin akan terus bertambah bertambah setiap harinya.
"Kami sangat memahami bahwa proses vaksinasi tahap I ini tidak akan mencapai target 100%, karena pada saat perjalanannya masih ada yang tidak lolos screening. Sehingga tidak dapat divaksin," jelas Ema.
"Kami terus memperbaiki dari segi sistem hingga skema pelaksanaanya. Kita optimis akan selesai sesuai target yang ada" tambah Ema.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang juga sekaligus penerima vaksin, Ahyani Raksanegara mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua ini juga bersamaan dengan proses lanjutan penyuntikan dosis pertama tahap I bagi SDM kesehatan di Kota Bandung.
"Selain menyuntikan dosis kedua bagi penerima yang telah melewati 2 minggu, kita juga terus lanjutkan penyuntikan dosis pertama sesuai target" kata Ahyani.
Ahyani menuturkan, Kota Bandung kini sedang mengakselerasi proses vaksinasi Covid-19 tahap I.
"Dengan adanya perubahan kebijakan dari Pusat bahwa tidak perlu menunggu e-tiket, sepanjang penerima tersebut terdaftar di sistem Pcare di fasilitas kesehatannya maka bisa langsung disuntik," jelasnya.
Ahyani menjelaskan, kini setiap penerima vaksin tidak perlu menunggu e-tiket atau SMS blast. Calon penerima cukup dengan memastikan terdaftar pada Pcare.
Sehingga pihaknya dapat memastikan setiap penerima vaksin mendapatkan dua kali dosis lengkap sesuai ketentuan.
Termasuk juga melihat kesesuaian antara penerima vaksin tersebut dengan alokasi vaksin yang diberikan kepada fasilitas kesehatan.
"Kita akan evaluasi sistem percepatan ini di tanggal 31 Januari 2021 agar dapat mengetahui skema mana yg lebih efektif. Tujuannya agar proses penyuntikan sesuai dengan target yang ada maksimal hingga April 2021," ucap Ahyani.
Para penerima vaksin dosis kedua hari ini mayoritas tidak merasakan efek samping yang mengganggu aktivitasnya.
Begitu pula dengan Ema Sumarna dan Ahyani. Keduanya mengaku tidak merasakan gejala apapun setelah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua.
Di luar itu, Ahyani kembali mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk terus menjaga protokol kesehatan dengan dispilin melaksanakan 4M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan).
"Selain menjaga protokol kesehatan, masyarakan juga harus divaksin sesuai jadwal karena vaksinasi ini adalah proses melengkapi dalam upaya upaya untuk menangani dan menanggulangi pandemi Covid-19 di Kota kita," imbau Ahyani.
Sesuai dengan target awal penerima vaksin Covid-19 tahap I bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di Kota Bandung adalah sekitar 23.000 penerima.
Saat ini, progres penyuntikan vaksin di Kota Bandung telah mencapai sebanyak 10.807 orang.
"Jika kita melihat angka persentase capaiannya, progress vaksinasi di Kota Bandung ini sudah sebesar 46.60 persen," ucap Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di RSKIA Kota Bandung, Kamis, 28 Januari 2021.
Ema mengatakan, jumah penerima vaksin akan terus bertambah bertambah setiap harinya.
"Kami sangat memahami bahwa proses vaksinasi tahap I ini tidak akan mencapai target 100%, karena pada saat perjalanannya masih ada yang tidak lolos screening. Sehingga tidak dapat divaksin," jelas Ema.
"Kami terus memperbaiki dari segi sistem hingga skema pelaksanaanya. Kita optimis akan selesai sesuai target yang ada" tambah Ema.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang juga sekaligus penerima vaksin, Ahyani Raksanegara mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua ini juga bersamaan dengan proses lanjutan penyuntikan dosis pertama tahap I bagi SDM kesehatan di Kota Bandung.
"Selain menyuntikan dosis kedua bagi penerima yang telah melewati 2 minggu, kita juga terus lanjutkan penyuntikan dosis pertama sesuai target" kata Ahyani.
Ahyani menuturkan, Kota Bandung kini sedang mengakselerasi proses vaksinasi Covid-19 tahap I.
"Dengan adanya perubahan kebijakan dari Pusat bahwa tidak perlu menunggu e-tiket, sepanjang penerima tersebut terdaftar di sistem Pcare di fasilitas kesehatannya maka bisa langsung disuntik," jelasnya.
Ahyani menjelaskan, kini setiap penerima vaksin tidak perlu menunggu e-tiket atau SMS blast. Calon penerima cukup dengan memastikan terdaftar pada Pcare.
Sehingga pihaknya dapat memastikan setiap penerima vaksin mendapatkan dua kali dosis lengkap sesuai ketentuan.
Termasuk juga melihat kesesuaian antara penerima vaksin tersebut dengan alokasi vaksin yang diberikan kepada fasilitas kesehatan.
"Kita akan evaluasi sistem percepatan ini di tanggal 31 Januari 2021 agar dapat mengetahui skema mana yg lebih efektif. Tujuannya agar proses penyuntikan sesuai dengan target yang ada maksimal hingga April 2021," ucap Ahyani.
Para penerima vaksin dosis kedua hari ini mayoritas tidak merasakan efek samping yang mengganggu aktivitasnya.
Begitu pula dengan Ema Sumarna dan Ahyani. Keduanya mengaku tidak merasakan gejala apapun setelah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua.
Di luar itu, Ahyani kembali mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk terus menjaga protokol kesehatan dengan dispilin melaksanakan 4M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan).
"Selain menjaga protokol kesehatan, masyarakan juga harus divaksin sesuai jadwal karena vaksinasi ini adalah proses melengkapi dalam upaya upaya untuk menangani dan menanggulangi pandemi Covid-19 di Kota kita," imbau Ahyani.