BANDUNG - Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meminta Kelompok Kerja (Pokja) Literasi Kota Bandung merancang program untuk mendongkrak minat baca masyarakat.
Terlebih di era keterbukaan informasi ini, agar warga Kota Bandung tidak mudah terperdaya oleh hoaks.
Oded mengutarakan hal itu usai mengukuhkan pengurus Pokja Literasi Kota Bandung Periode tahun 2019-2024 di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Jalan Seram, Kamis, 3 Desember 2020.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kota Bandung pada Maret-April 2020, menunjukan index membaca warga Kota bandung berada di angka 74,76.
Hasil ini termasuk dalam kategori cukup, dengan rentang penilaian 50-75.
"Ketika dunia diguncang hoaks, masyarakat mengisi waktunya dengan lebih banyak membaca, bisa kita arahkan ke hal positif. Karena dari hoaks ini berbahaya," ucap Oded.
Sebagai dukungan terhadap minat baca ini, Oded berharap Pokja Literasi bisa merancang beragam strategi untuk pemberdayaan perpustakaan.
Sehingga keberadaan perpustakaan mampu memiliki daya tarik seperti halnya destinasi wisata. Setidaknya membangun pondasi budaya baca sejak dini mulai dari usia anak-anak.
"Mudah mudahan bisa melahirkan program untuk meningkatkan literasi di kota bandung. Khususnya buat anak-anak kita untuk selalu gemar membaca," cetusnya.
Di samping itu, Oded berharap, minat baca juga tumbuh di kalangan orang dewasa. Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah memfasilitasi dengan layanan terbaik di perpustakaan yang berada di Kantor Dispusip.
Oded menyatakan budaya baca ini penting dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sesuai dengan visinya.
Tanpa terkecuali untuk menggali potensi di sektor ekonomi, yang banyak dihadirkan melalui sejumlah buku bertemakan bisnis ataupun pemberdayaan.
"Dengan adanya pokja ini saya berharap budaya baca di Kota Bandung baik termasuk orang tua atau dewasa juga bisa meningkat."
"Alhamdulillah di sini ada perpustakaan sangat luar biasa. Bukan hanya buku anak-anak tapi buat orang tua ini banyak buku bacaan cara pintar ternak lele, ternak ayam."
"Buat warga Kota Bandung yang ingin budidaya bisa datang ke perpustakaan ini sudah lengkap," bebernya.
Oded mengungkapkan bahwa sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk terus mendorong agar budaya baca masyarakat terus meningkat.
Mengingat sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar 1945 bahwa kecerdasan adalah hak segala bangsa.
"Selain pendidikan formal, ada sebuah pendidikan non formal yang sesungguhnya sangat sederhana dan mudah yaitu dengan cara gemar membaca. Bahkan dalam pelaksanaan pendidikan formal membaca adalah suatu keniscayaan," katanya.
Terlebih di era keterbukaan informasi ini, agar warga Kota Bandung tidak mudah terperdaya oleh hoaks.
Oded mengutarakan hal itu usai mengukuhkan pengurus Pokja Literasi Kota Bandung Periode tahun 2019-2024 di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Jalan Seram, Kamis, 3 Desember 2020.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kota Bandung pada Maret-April 2020, menunjukan index membaca warga Kota bandung berada di angka 74,76.
Hasil ini termasuk dalam kategori cukup, dengan rentang penilaian 50-75.
"Ketika dunia diguncang hoaks, masyarakat mengisi waktunya dengan lebih banyak membaca, bisa kita arahkan ke hal positif. Karena dari hoaks ini berbahaya," ucap Oded.
Sebagai dukungan terhadap minat baca ini, Oded berharap Pokja Literasi bisa merancang beragam strategi untuk pemberdayaan perpustakaan.
Sehingga keberadaan perpustakaan mampu memiliki daya tarik seperti halnya destinasi wisata. Setidaknya membangun pondasi budaya baca sejak dini mulai dari usia anak-anak.
"Mudah mudahan bisa melahirkan program untuk meningkatkan literasi di kota bandung. Khususnya buat anak-anak kita untuk selalu gemar membaca," cetusnya.
Di samping itu, Oded berharap, minat baca juga tumbuh di kalangan orang dewasa. Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah memfasilitasi dengan layanan terbaik di perpustakaan yang berada di Kantor Dispusip.
Oded menyatakan budaya baca ini penting dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sesuai dengan visinya.
Tanpa terkecuali untuk menggali potensi di sektor ekonomi, yang banyak dihadirkan melalui sejumlah buku bertemakan bisnis ataupun pemberdayaan.
"Dengan adanya pokja ini saya berharap budaya baca di Kota Bandung baik termasuk orang tua atau dewasa juga bisa meningkat."
"Alhamdulillah di sini ada perpustakaan sangat luar biasa. Bukan hanya buku anak-anak tapi buat orang tua ini banyak buku bacaan cara pintar ternak lele, ternak ayam."
"Buat warga Kota Bandung yang ingin budidaya bisa datang ke perpustakaan ini sudah lengkap," bebernya.
Oded mengungkapkan bahwa sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk terus mendorong agar budaya baca masyarakat terus meningkat.
Mengingat sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar 1945 bahwa kecerdasan adalah hak segala bangsa.
"Selain pendidikan formal, ada sebuah pendidikan non formal yang sesungguhnya sangat sederhana dan mudah yaitu dengan cara gemar membaca. Bahkan dalam pelaksanaan pendidikan formal membaca adalah suatu keniscayaan," katanya.