BANDUNG - Setelah melalui serangkaian tahapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akhirnya menyelesaikan tahap akhir dari penilaian Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N-LAPOR!) Tahun 2020.
Penilaian dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB RI).
Atas hal tersebut, Pemkot Bandung optimis mendapatkan hasil terbaik pada penilaian akhir penilaian SP4N-LAPOR! tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, usai mengikuti penilaian akhir dari kompetisi nasional SP4N LAPOR tahun 2020 secara virtual di Bandung Command Center, Jumat 13 November 2020.
"Tentunya kalau bicara optimis, kita harus punya sikap optimis. Optimis tidak boleh kendor. Adapun hasilnya kita serahkan kepada takdir Allah SWT," ucap Oded
Penilaian secara virtual ini diikuti pula oleh beberapa Kepala Perangkat Daerah Pemkot Bandung. Di antaranya yang membidangi pelayanan publik yakni Kepala Diskominfo, kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu.
Oded menuturkan, isu yang menjadi pembahasan di penilaian Pengaduan Pelayanan Publik tersebut yaitu mengenai pengaduan yang terjadi pada kondisi saat ini.
"Kita menyampaikan kepada mereka (tim penilai Kemenpan RB RI), berdasarkan pengaduan atas aspirasi masyarakat ini lebih banyak kepada urusan Covid-19," jelasnya.
Selain itu, Oded menambahkan persoalan keamanan, kesehatan dan keselamatan (K3) serta pemulihan perekonomian di masa pandemi menjadi hal yang juga dibahas dari penilaian tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Anton Sunarwibowo mengatakan, tim menilai sistem LAPOR ini sangat dimanfaatkan langsung oleh Pemkot Bandung.
"Dan itu tidak hanya penerimaan laporannya atau pengaduan, tetapi bagaimana tindaklanjutnya," ungkapnya.
Menurutnya, strategi Pemkot Bandung dari sistem LAPOR ini sebagai salah satu dasar untuk menentukan kebijakan yang diambil oleh Wali Kota.
"Termasuk Perwal dan lain-lain. Sehingga Pemerintah bisa melayani masyarakat lebih baik setelah ada pengaduan tersebut," cetusnya.
Meskipun suatu saat pandemi ini berakhir, Pemkot Bandung akan tetap menggunakan sistem LAPOR ini. Terlebih sistem
ini sudah terintegrasi dari level Kota hingga Kelurahan.
"Rencana ke depan sistem ini (LAPOR) akan hadir di mal pelayanan publik dan untuk memberikan solusi bagi disabilitas khususnya untuk tunanetra. Secara sistemnya sudah siap tinggal menunggu sarana dan prasarana," katanya.
Penilaian dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB RI).
Atas hal tersebut, Pemkot Bandung optimis mendapatkan hasil terbaik pada penilaian akhir penilaian SP4N-LAPOR! tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, usai mengikuti penilaian akhir dari kompetisi nasional SP4N LAPOR tahun 2020 secara virtual di Bandung Command Center, Jumat 13 November 2020.
"Tentunya kalau bicara optimis, kita harus punya sikap optimis. Optimis tidak boleh kendor. Adapun hasilnya kita serahkan kepada takdir Allah SWT," ucap Oded
Penilaian secara virtual ini diikuti pula oleh beberapa Kepala Perangkat Daerah Pemkot Bandung. Di antaranya yang membidangi pelayanan publik yakni Kepala Diskominfo, kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu.
Oded menuturkan, isu yang menjadi pembahasan di penilaian Pengaduan Pelayanan Publik tersebut yaitu mengenai pengaduan yang terjadi pada kondisi saat ini.
"Kita menyampaikan kepada mereka (tim penilai Kemenpan RB RI), berdasarkan pengaduan atas aspirasi masyarakat ini lebih banyak kepada urusan Covid-19," jelasnya.
Selain itu, Oded menambahkan persoalan keamanan, kesehatan dan keselamatan (K3) serta pemulihan perekonomian di masa pandemi menjadi hal yang juga dibahas dari penilaian tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Anton Sunarwibowo mengatakan, tim menilai sistem LAPOR ini sangat dimanfaatkan langsung oleh Pemkot Bandung.
"Dan itu tidak hanya penerimaan laporannya atau pengaduan, tetapi bagaimana tindaklanjutnya," ungkapnya.
Menurutnya, strategi Pemkot Bandung dari sistem LAPOR ini sebagai salah satu dasar untuk menentukan kebijakan yang diambil oleh Wali Kota.
"Termasuk Perwal dan lain-lain. Sehingga Pemerintah bisa melayani masyarakat lebih baik setelah ada pengaduan tersebut," cetusnya.
Meskipun suatu saat pandemi ini berakhir, Pemkot Bandung akan tetap menggunakan sistem LAPOR ini. Terlebih sistem
ini sudah terintegrasi dari level Kota hingga Kelurahan.
"Rencana ke depan sistem ini (LAPOR) akan hadir di mal pelayanan publik dan untuk memberikan solusi bagi disabilitas khususnya untuk tunanetra. Secara sistemnya sudah siap tinggal menunggu sarana dan prasarana," katanya.