BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pendidikan, resmi mengujicoba tayangan perdana program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) bagi proses belajar siswa di masa pandemi Covid-19, Senin 12 Oktober 2020. Program ini disiarkan melalui melalui kanal TV Satelit Bandung 132.
Tayangan ini merupakan kolaborasi Pemkot Bandung bersama Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) dan PT Daulat Global Digital (DDG) selaku vendor pemilik kanal TV Satelit menyediakan kanal gratis (Bandung132).
Dinas Pendidikan melalui program Padaringan ini membuat ratusan konten video mata pelajaran dari tingkatan SD dan SMP. Selanjutnya ditayangkan pada kanal TV Bandung132 sebagai alternatif proses pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
Selain memberikan kanal gratis, PT DDG juga memberikan bantuan gratis antena mini parabola dan dekoder pada tahap pertama sebanyak 1.000 unit guna menangkap askses siaran program Padaringan di kanal TV Bandung 132. Bantuan ini diberikan kepada Pemkot Bandung dan akan disebarkan kepada siswa dari keluarga tidak mampu.
CEO PT DDG, Jerri Ludiansyah mengaku mencoba membantu siswa SD dan SMP dengan menyediakan kanal TV Bandung 132 untuk media pembelajaran hemat dan tidak menggunakan kouta internet.
"Ini bentuk rasa prihatin kami atas kondisi saat ini bagi siswa tidak mampu. Kami juga memberi bantuan gratis pada tahap pertama sebanyak 1.000 antena mini parabola dan dekoder untuk mengakses TV Bandung132," katanya
"Insyaallah akan terus bertambah untuk memfasilitasi RMP di kota Bandung," ujarnya.
Dalam ujicoba penayangan TV Bandung 132 menghadirkan materi pembelajaran Padaringan mulai pukul 07.30 – 09.30 WIB untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Kemudian disambung materi bagi Sekolah Menengah Pertama pada pukul 09.30 – 11.30 WIB.
Ketua BEEC, Ujang Koswara menuturkan saat ini TV Bandung 132 sudah bisa dinikmati di dua kecamatan. Pihaknya bersama PT. DGD telah memasang perangkat set top box atau dekoder dan antena mini parabola sebagai peiranti penerima siaran di 815 lokasi.
"Kecamatan Batununggal dan Kecamatan Arcamanik itu sudah bisa menerima. Di Batununggal kita sudah pasang 547 dan di Arcamanik 268 dan sudah beredar di RT," ucap pria yang karib disapa Uko ini.
Uko mengaku akan terus melanjutkan pemasangan perangkat di hingga menjangkau 9.900 lokasi guna mencakup tiap RT di seluruh Kota Bandung. Sehingga TV Bandung 132 mampu menjangkau 65 ribu siswa RMP di level SD maupun SMP yang tersebar di Kota Bandung.
"Dari dua kecamatan itu responnya sudah bagus, anak-anak tetap mandi dan memakai seragam namun perginya ke lokasi yang sudah dipasang perangkat. Jadi satu RT itu paling diikuti sekitar dua orang karena kan berjenjang dari kelas 1-6 dan 7-9 SMP," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyerukan kepada seluruh OPD serta kewilayahan agar solid bersinergi dan bekerja sama dengan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) dan PT. DDG dalam menopang kelancaran operasional TV Bandung 132.
"Dengan munculnya televisi ini saya berharap 24 jam bisa dioptimalkan. Sudah ada kerja sama juga dengan Disdik. Jadi kontennya kita optimalkan," ujarnya.
"Kata kuncinya adalah kita harus selalu kordinasi dengan kuat," imbuh Oded.
Kota Bandung sebagai pemerintahan daerah tingkat II pertama yang memiliki kanal televisi. Untuk itu, Oded ingin bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan beragam informasi kepada masyarakat. Sehingga Kota Bandung bisa menjadi daerah pertama dalam mengaplikasikan open goverment kepada publik.
"Kita sudah punya ruang berkreasi menyampaikan informasi kepada publik. Karena salah satu tujuan pendirian TV Bandung 132 ini agar bsia menjadi open goverment. Kota Bandung ini harus jadi yang pertama praktik langsung disampaikan kepada publik," ungkapnya.
Oded menambahkan, TV Bandung 132 juga harus bisa menampung karya inovatif dari warganya. Sehingga terbangun sinergisitas yang lebih erat antara pemerintah bersama masyarakat, sebagai penopang proses pembangunan daerah.
"Ke depan bukan hanya sekadar inovasi yang dihadirkan oleh OPD, tapi kita harus mendorong seluruh elemen masyrakat untuk ikut berinovasi. Dan kita tayangkan di televisi ini. Pemkot Bandung dengan warganya jangan sampi ada gap," katanya.
Sambil menunggu penyebaran perangkat antena mini parabola dan dekoder di masyarakat, TV Bandung 132 juga bisa diakses secara daring melalui streaming https://v4.siar.us/bandung132/live/playlist.m3u8.
Tayangan ini merupakan kolaborasi Pemkot Bandung bersama Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) dan PT Daulat Global Digital (DDG) selaku vendor pemilik kanal TV Satelit menyediakan kanal gratis (Bandung132).
Dinas Pendidikan melalui program Padaringan ini membuat ratusan konten video mata pelajaran dari tingkatan SD dan SMP. Selanjutnya ditayangkan pada kanal TV Bandung132 sebagai alternatif proses pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
Selain memberikan kanal gratis, PT DDG juga memberikan bantuan gratis antena mini parabola dan dekoder pada tahap pertama sebanyak 1.000 unit guna menangkap askses siaran program Padaringan di kanal TV Bandung 132. Bantuan ini diberikan kepada Pemkot Bandung dan akan disebarkan kepada siswa dari keluarga tidak mampu.
CEO PT DDG, Jerri Ludiansyah mengaku mencoba membantu siswa SD dan SMP dengan menyediakan kanal TV Bandung 132 untuk media pembelajaran hemat dan tidak menggunakan kouta internet.
"Ini bentuk rasa prihatin kami atas kondisi saat ini bagi siswa tidak mampu. Kami juga memberi bantuan gratis pada tahap pertama sebanyak 1.000 antena mini parabola dan dekoder untuk mengakses TV Bandung132," katanya
"Insyaallah akan terus bertambah untuk memfasilitasi RMP di kota Bandung," ujarnya.
Dalam ujicoba penayangan TV Bandung 132 menghadirkan materi pembelajaran Padaringan mulai pukul 07.30 – 09.30 WIB untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Kemudian disambung materi bagi Sekolah Menengah Pertama pada pukul 09.30 – 11.30 WIB.
Ketua BEEC, Ujang Koswara menuturkan saat ini TV Bandung 132 sudah bisa dinikmati di dua kecamatan. Pihaknya bersama PT. DGD telah memasang perangkat set top box atau dekoder dan antena mini parabola sebagai peiranti penerima siaran di 815 lokasi.
"Kecamatan Batununggal dan Kecamatan Arcamanik itu sudah bisa menerima. Di Batununggal kita sudah pasang 547 dan di Arcamanik 268 dan sudah beredar di RT," ucap pria yang karib disapa Uko ini.
Uko mengaku akan terus melanjutkan pemasangan perangkat di hingga menjangkau 9.900 lokasi guna mencakup tiap RT di seluruh Kota Bandung. Sehingga TV Bandung 132 mampu menjangkau 65 ribu siswa RMP di level SD maupun SMP yang tersebar di Kota Bandung.
"Dari dua kecamatan itu responnya sudah bagus, anak-anak tetap mandi dan memakai seragam namun perginya ke lokasi yang sudah dipasang perangkat. Jadi satu RT itu paling diikuti sekitar dua orang karena kan berjenjang dari kelas 1-6 dan 7-9 SMP," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyerukan kepada seluruh OPD serta kewilayahan agar solid bersinergi dan bekerja sama dengan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) dan PT. DDG dalam menopang kelancaran operasional TV Bandung 132.
"Dengan munculnya televisi ini saya berharap 24 jam bisa dioptimalkan. Sudah ada kerja sama juga dengan Disdik. Jadi kontennya kita optimalkan," ujarnya.
"Kata kuncinya adalah kita harus selalu kordinasi dengan kuat," imbuh Oded.
Kota Bandung sebagai pemerintahan daerah tingkat II pertama yang memiliki kanal televisi. Untuk itu, Oded ingin bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan beragam informasi kepada masyarakat. Sehingga Kota Bandung bisa menjadi daerah pertama dalam mengaplikasikan open goverment kepada publik.
"Kita sudah punya ruang berkreasi menyampaikan informasi kepada publik. Karena salah satu tujuan pendirian TV Bandung 132 ini agar bsia menjadi open goverment. Kota Bandung ini harus jadi yang pertama praktik langsung disampaikan kepada publik," ungkapnya.
Oded menambahkan, TV Bandung 132 juga harus bisa menampung karya inovatif dari warganya. Sehingga terbangun sinergisitas yang lebih erat antara pemerintah bersama masyarakat, sebagai penopang proses pembangunan daerah.
"Ke depan bukan hanya sekadar inovasi yang dihadirkan oleh OPD, tapi kita harus mendorong seluruh elemen masyrakat untuk ikut berinovasi. Dan kita tayangkan di televisi ini. Pemkot Bandung dengan warganya jangan sampi ada gap," katanya.
Sambil menunggu penyebaran perangkat antena mini parabola dan dekoder di masyarakat, TV Bandung 132 juga bisa diakses secara daring melalui streaming https://v4.siar.us/bandung132/live/playlist.m3u8.