BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bertekad terus berupaya membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengatasi permasalahan perekonomian di masa pandemi ini. Salah satunya yaitu usaha kerajinan wayang golek yang kian hari, semakin menurun peminatnya.
Oleh karenanya, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinas KUMKM) dapat bersinergi untuk melakukan Kolaborasi dengan para pihak dalam membantu minat beli dari pengunjung pada kerajinan wayang golek cupumanik.
"Saya harapkan nanti Disbudpar itu bisa bekerja sama dengan Asita atau PHRI. Nanti tamu dari luar Bandung atau wisatawan bisa dibawa ke sini," ujar Yana saat berkunjung ke galeri kerajinan wayang golek cupumanik Jalan H. Akbar, kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cicendo, Senin 12 Oktober 2020.
Melalui kolaborasi, Yana berharap dapat membantu pengrajin mendongkrak pemasaran karyanya secara online maupun konvensional.
"Mudah-mudahan bisa membantu peningkatan pemasaran dari produk-produk kebudayaan," harapnya.
Ia pun mengapresiasi pengrajin yang tetap menjaga konsistensinya dalam membuat kerajinan dan budaya wayang golek tersebut.
"Tadi melihat pembuatannya (kerajinan Wayang golek) bagus, pekerjaan rapih, cukup detil dan harga juga relatif cukup wajar," kata Yana.
Menanggapi hal itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, para UMKM yang terdampak Covid-19 akan diikutsertakan dalam barang jasa pemerintah.
"Untuk souvenir saya dan Disbudpar akan merekomendasikan ke sini (galeri kerajinan wayang golek). Melalui Surat Edaran nantinya perangkat daerah diimbau untuk membeli produk UMKM atau ekonomi kreatif," katanya.
Ia memastikan akan berkoordinasi secara intens dengan Disbudpar dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Terutama untuk mempersiapkan pameran cukup besar bagi para UMKM.
"Pameran-pameran jika ekonomi sudah normal, APBD sudah normal mereka para UMKM akan diikutsertakan baik itu diacara Disbudpar, Dinas KUMKM ataupun Dinas dagin," jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kaniasari mengungkapkan segera berkomunikasi dengan Asita membahas strategi pemasaran paket wisata dalam menjaring wisatawan pada kerajinan kesenian dan kebudayaan.
"Tidak hanya Cupumanik saja tetapi di kawasan Jalan H. Akbar ini, karena ada pengusaha kulinernya juga. Mungkin nanti wisatawan akan diimbau untuk datang kesini," ujarnya
Menurutnya lokasi di kawasan itu sangat strategis karena berdekatan dengan amenitas pariwisata, pusat transportasi dan perhotelan. Sehingga memungkinkan wisatawan untuk berkunjung dan membeli buah tangan untuk sanak saudara.
Oleh karenanya, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinas KUMKM) dapat bersinergi untuk melakukan Kolaborasi dengan para pihak dalam membantu minat beli dari pengunjung pada kerajinan wayang golek cupumanik.
"Saya harapkan nanti Disbudpar itu bisa bekerja sama dengan Asita atau PHRI. Nanti tamu dari luar Bandung atau wisatawan bisa dibawa ke sini," ujar Yana saat berkunjung ke galeri kerajinan wayang golek cupumanik Jalan H. Akbar, kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cicendo, Senin 12 Oktober 2020.
Melalui kolaborasi, Yana berharap dapat membantu pengrajin mendongkrak pemasaran karyanya secara online maupun konvensional.
"Mudah-mudahan bisa membantu peningkatan pemasaran dari produk-produk kebudayaan," harapnya.
Ia pun mengapresiasi pengrajin yang tetap menjaga konsistensinya dalam membuat kerajinan dan budaya wayang golek tersebut.
"Tadi melihat pembuatannya (kerajinan Wayang golek) bagus, pekerjaan rapih, cukup detil dan harga juga relatif cukup wajar," kata Yana.
Menanggapi hal itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengatakan, para UMKM yang terdampak Covid-19 akan diikutsertakan dalam barang jasa pemerintah.
"Untuk souvenir saya dan Disbudpar akan merekomendasikan ke sini (galeri kerajinan wayang golek). Melalui Surat Edaran nantinya perangkat daerah diimbau untuk membeli produk UMKM atau ekonomi kreatif," katanya.
Ia memastikan akan berkoordinasi secara intens dengan Disbudpar dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Terutama untuk mempersiapkan pameran cukup besar bagi para UMKM.
"Pameran-pameran jika ekonomi sudah normal, APBD sudah normal mereka para UMKM akan diikutsertakan baik itu diacara Disbudpar, Dinas KUMKM ataupun Dinas dagin," jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kaniasari mengungkapkan segera berkomunikasi dengan Asita membahas strategi pemasaran paket wisata dalam menjaring wisatawan pada kerajinan kesenian dan kebudayaan.
"Tidak hanya Cupumanik saja tetapi di kawasan Jalan H. Akbar ini, karena ada pengusaha kulinernya juga. Mungkin nanti wisatawan akan diimbau untuk datang kesini," ujarnya
Menurutnya lokasi di kawasan itu sangat strategis karena berdekatan dengan amenitas pariwisata, pusat transportasi dan perhotelan. Sehingga memungkinkan wisatawan untuk berkunjung dan membeli buah tangan untuk sanak saudara.