Bandung, - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkolaborasi dengan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) untuk menghidupkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan aplikasi pemesanan makanan "Menu Bandung". Aplikasi karya anak muda Bandung itu untuk membangkitkan kembali UMKM kuliner Bandung pascapandemi Covid-19.
Aplikasi "Menu Bandung" ini kelak bisa menghubungkan antara pedagang dengan pembeli untuk bertransaksi. Soal metode pembayaran, Pemkot Bandung dan BEEC juga akan menggaet Bank BJB sebagai salah satu bank daerah yang bermitra dengan Pemkot Bandung.
Ketua Umum BEEC, Ujang Koswara menuturkan, saat ini pihaknya sedang mengurasi pedagang kuliner yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi besutan timnya itu. Telah ada 250 pedagang yang mendaftarkan diri lewat Lumbung Bandung, salah satu komunitas yang tergabung dalam BEEC.
Para pakar berpengalaman akan mengurasi produk para pedagang kuliner. Ada pula komunitas yang akan membantu membuatkan foto produk yang profesional.
"Hari ini adalah periode keempat kami. Sebelumnya sudah kami adakan kurasi dalam dua minggu terakhir. Kami sengaja bertahap biar tidak numpuk. Jadi physical distancing-nya tetap kami jaga," jelas Ujang di sela-sela sesi kurasi di Café The Panas Dalam, Rabu (8/7/2020).
Tak hanya itu, para kurator juga membina agar para pengusaha kuliner bisa menghasilkan produk yang bernilai tambah. Tak tanggung-tanggung, kurator yang dimaksud adalah Deddy Surachman, seorang pakar kuliner kaliber internasional.
"Jadi pedagangnya dikasih tahu juga kalau misal ada yang kurang diperbaiki, baik rasanya atau tampilannya. Sampai memastikan bagaimana suplainya, biar nanti ketika melayani pelanggan bisa memenuhi pesanan," beber pria yang karib disapa Uko itu.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meninjau langsung proses kurasi di periode keempat itu. Oded ingin melihat program membangkitkan UMKM tersebut.
"Ini tidak terlepas dari arahan Mang Oded kepada Mang Ujang sebagai BEEC. Saya meminta kepada beliau agar potensi UMKM khususnya UMKM kuliner ini dibangun dengan pola-pola pembinaan, pendampingan, sehingga mereka menjadi pegnusaha kuliner yang berkualitas," tutur Oded.
Kelak, para UMKM ini tidak hanya difasilitasi melalui aplikasi untuk memudahkan promosi dan menjangkau pasar. Oded juga akan menggulirkan kebijakan inovasi agar potensi UMKM ini bisa terdorong lebih cepat.
"Harapan saya nanti mereka ketika sudah yakin punya kualitas, higienitas, dan kesehatannya bagus, mudah-mudahan ini nanti dikolaborasikan dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Misalnya makan siang di kantor-kantor," ujarnya.
Aplikasi "Menu Bandung" ini kelak bisa menghubungkan antara pedagang dengan pembeli untuk bertransaksi. Soal metode pembayaran, Pemkot Bandung dan BEEC juga akan menggaet Bank BJB sebagai salah satu bank daerah yang bermitra dengan Pemkot Bandung.
Ketua Umum BEEC, Ujang Koswara menuturkan, saat ini pihaknya sedang mengurasi pedagang kuliner yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi besutan timnya itu. Telah ada 250 pedagang yang mendaftarkan diri lewat Lumbung Bandung, salah satu komunitas yang tergabung dalam BEEC.
Para pakar berpengalaman akan mengurasi produk para pedagang kuliner. Ada pula komunitas yang akan membantu membuatkan foto produk yang profesional.
"Hari ini adalah periode keempat kami. Sebelumnya sudah kami adakan kurasi dalam dua minggu terakhir. Kami sengaja bertahap biar tidak numpuk. Jadi physical distancing-nya tetap kami jaga," jelas Ujang di sela-sela sesi kurasi di Café The Panas Dalam, Rabu (8/7/2020).
Tak hanya itu, para kurator juga membina agar para pengusaha kuliner bisa menghasilkan produk yang bernilai tambah. Tak tanggung-tanggung, kurator yang dimaksud adalah Deddy Surachman, seorang pakar kuliner kaliber internasional.
"Jadi pedagangnya dikasih tahu juga kalau misal ada yang kurang diperbaiki, baik rasanya atau tampilannya. Sampai memastikan bagaimana suplainya, biar nanti ketika melayani pelanggan bisa memenuhi pesanan," beber pria yang karib disapa Uko itu.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meninjau langsung proses kurasi di periode keempat itu. Oded ingin melihat program membangkitkan UMKM tersebut.
"Ini tidak terlepas dari arahan Mang Oded kepada Mang Ujang sebagai BEEC. Saya meminta kepada beliau agar potensi UMKM khususnya UMKM kuliner ini dibangun dengan pola-pola pembinaan, pendampingan, sehingga mereka menjadi pegnusaha kuliner yang berkualitas," tutur Oded.
Kelak, para UMKM ini tidak hanya difasilitasi melalui aplikasi untuk memudahkan promosi dan menjangkau pasar. Oded juga akan menggulirkan kebijakan inovasi agar potensi UMKM ini bisa terdorong lebih cepat.
"Harapan saya nanti mereka ketika sudah yakin punya kualitas, higienitas, dan kesehatannya bagus, mudah-mudahan ini nanti dikolaborasikan dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Misalnya makan siang di kantor-kantor," ujarnya.