Bandung, - Tim Penggerak PKK Kota Bandung berusaha mendorong wanita untuk mandiri. Hal itu agar kaum wanita bisa membantu membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera.
Oleh karenanya, TP PKK Kota Bandung sangat mendukung sejumlah kegiatan yang dilaksanakan pada Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
"Kaum wanita harus memliki keterampilan dan akses agar bisa mandiri dan menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera," kata Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded di sela-sela pembinaan Program P2WKSS di Blok Kupat RW 13 Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Senin (4/11/2019).
Umi Siti, sapaan akrabnya berharap, dengan program tersebut perempuan juga bisa memiliki akses dalam bidang ekonomi secara mandiri untuk menambah perekonomian bagi keluarganya.
"Namun yang terpenting, menghadirkan keluarga yang bahagia, harmonis, dan mampu mendidik anak. Untuk itulah intervensi yang dilakukan dalam program ini tidak hanya pada satu sektor saja," ucapnya.
Umi mengungkapkan, dalam P2WKSS, ada beberapa pihak yang terlibat seperti Kementrian Agama, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pertanian, dan PKK.
"Dari TP PKK Kota Bandung juga melakukan satu pembinaan khusus supaya mereka mampu berpartisipasi secara aktif di lingkungannya. Kita menghadirkan gotong royong, silih asih dan asah. Kita pun berharap lingkungan Babakan Ciparay, khususnya Blok Kupat menjadi lingkungan yang mandiri, selalu positif, sejahtera, serta bahagia," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM), Tatang Muhtar menilai, P2WKSS yang sudah berjalan enam bulan hasilnya cukup baik.
"Alhamdulillah, saya lihat sudah berdaya dengan berbagai pelatihan yang digulirkan oleh Kota Bandung. Dari pelatihan menjahit, membatik, tata boga, juga pelatihan olahan makanan. Mudah-mudahan menjadi bekal agar menjadi keluarga yang mandiri, sehat, dan sejahtera," katanya.
Terkait lomba P2WKSS, Tatang mengatakan, Blok Kupat akan mewakili Kota Bandung di tingkat Jawa Barat. Rencananya akan diverifikasi oleh Tingkat Provinsi pada 22 November 2019 mendatang.
"Melihat animo dan hasil yang telah dicapai di wilayah ini, saya rasa cukup menggembirakan dan membahagiakan. Lombanya bukan tujuan utama, tapi intinya program ini bisa memberdayakan seluruh lapisan dan berkelanjutan, terutama di RW 13 ini," katanya.
Sedangkan Camat Babakan Ciparay, Momon A. Imron mengatakan, secara keseluruhan kegiatan Program P2WKSS sudah mencapai 95 persen. Sedangkan beberapa kegiatan lainnya masih dalam proses pelaksanaan.
"Dalam rangka rechecking tingkat provinsi nanti, jajaran kewilayahan dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Bandung melakukan evaluasi sesuai standar dalam pelaksanaan P2WKSS. Semoga pada 22 November nanti sudah mencapai 100 persen," katanya.
Momon menilai, dari sisi kemampuan, keterampilan, sikap, dan pemahaman tentang P2WKSS sudah mengalami peningkatan. Perubahan khususnya dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.
"Untuk program ini yang paling penting kesiapan 100 warga binaan untuk menyelesaikan berbagai kegiatan ini hingga selesai. Kendalanya seperti dari sisi penjadwalan. Karena mereka juga mempunyai aktivitas masing-masing," ucapnya. Red
Oleh karenanya, TP PKK Kota Bandung sangat mendukung sejumlah kegiatan yang dilaksanakan pada Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
"Kaum wanita harus memliki keterampilan dan akses agar bisa mandiri dan menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera," kata Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded di sela-sela pembinaan Program P2WKSS di Blok Kupat RW 13 Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Senin (4/11/2019).
Umi Siti, sapaan akrabnya berharap, dengan program tersebut perempuan juga bisa memiliki akses dalam bidang ekonomi secara mandiri untuk menambah perekonomian bagi keluarganya.
"Namun yang terpenting, menghadirkan keluarga yang bahagia, harmonis, dan mampu mendidik anak. Untuk itulah intervensi yang dilakukan dalam program ini tidak hanya pada satu sektor saja," ucapnya.
Umi mengungkapkan, dalam P2WKSS, ada beberapa pihak yang terlibat seperti Kementrian Agama, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pertanian, dan PKK.
"Dari TP PKK Kota Bandung juga melakukan satu pembinaan khusus supaya mereka mampu berpartisipasi secara aktif di lingkungannya. Kita menghadirkan gotong royong, silih asih dan asah. Kita pun berharap lingkungan Babakan Ciparay, khususnya Blok Kupat menjadi lingkungan yang mandiri, selalu positif, sejahtera, serta bahagia," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM), Tatang Muhtar menilai, P2WKSS yang sudah berjalan enam bulan hasilnya cukup baik.
"Alhamdulillah, saya lihat sudah berdaya dengan berbagai pelatihan yang digulirkan oleh Kota Bandung. Dari pelatihan menjahit, membatik, tata boga, juga pelatihan olahan makanan. Mudah-mudahan menjadi bekal agar menjadi keluarga yang mandiri, sehat, dan sejahtera," katanya.
Terkait lomba P2WKSS, Tatang mengatakan, Blok Kupat akan mewakili Kota Bandung di tingkat Jawa Barat. Rencananya akan diverifikasi oleh Tingkat Provinsi pada 22 November 2019 mendatang.
"Melihat animo dan hasil yang telah dicapai di wilayah ini, saya rasa cukup menggembirakan dan membahagiakan. Lombanya bukan tujuan utama, tapi intinya program ini bisa memberdayakan seluruh lapisan dan berkelanjutan, terutama di RW 13 ini," katanya.
Sedangkan Camat Babakan Ciparay, Momon A. Imron mengatakan, secara keseluruhan kegiatan Program P2WKSS sudah mencapai 95 persen. Sedangkan beberapa kegiatan lainnya masih dalam proses pelaksanaan.
"Dalam rangka rechecking tingkat provinsi nanti, jajaran kewilayahan dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Bandung melakukan evaluasi sesuai standar dalam pelaksanaan P2WKSS. Semoga pada 22 November nanti sudah mencapai 100 persen," katanya.
Momon menilai, dari sisi kemampuan, keterampilan, sikap, dan pemahaman tentang P2WKSS sudah mengalami peningkatan. Perubahan khususnya dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.
"Untuk program ini yang paling penting kesiapan 100 warga binaan untuk menyelesaikan berbagai kegiatan ini hingga selesai. Kendalanya seperti dari sisi penjadwalan. Karena mereka juga mempunyai aktivitas masing-masing," ucapnya. Red