BANDUNG, - Bagian Humas Kota Bandung kembali menambah koleksi di lemari penghargaannya dengan meraih 3 penghargaan sekaligus pada ajang bergengsi Public Relation Indonesia Awards (PRIA) 2018 yang digelar di Kota Surabaya, Kamis (29/3/2018).
Humas Kota Bandung memenangkan 3 penghargaan dalam tiga kategori, yaitu Kategori Pemerintah Kota Terpopuler di Media 2017, Kategori Owned Media Sub Kategori Social Media, dan Kategori Program PR Sub Kategori Government PR.
Kota Bandung menjadi Kota Terpopuler di Media berdasarkan penjurian yang dilakukan bersama PT INSENTIA dengan memonitor pemberitaan korporasi/lembaga/kementerian/pemerintah daerah di 20 koran nasional, 40 koran daerah dan 110 majalah mainstream di Indonesia. Data yang dihimpun adalah sepanjang 1 Januari – 31 Desember 2017.
Untuk kategori Social Media Kota Bandung meraih penghargaan berdasarkan monitoring yang dilakukan langsung oleh dewan juri terhadap akun media sosial media Humas Kota Bandung (@humasbdg) di Instagram, Twitter, Facebook, dan Youtube.
Sedangkan untuk kategori Government PR Humas Kota Bandung menampilkan Program Bandung Menjawab sebagai program humas pemerintah yang mampu menjadi wadah bagi para stakeholders untuk bertemu dan memberikan dampak positif bagi citra Kota Bandung.
Penghargaan diterima langsung oleh Kepala Bagian Humas Kota Bandung Yayan A. Brillyana pada Malam Penghargaan PRIA (2018) yang dilaksanakan di Surabaya pada Kamis, 29 Maret 2018. Acara tersebut digelar di jalan bersejarah di Surabaya, yakni Jalan Tunjungan.
Yayan mengatakan, penghargaan ini merupakan sebuah pencapaian karena 'revolusi jaman now' yang dilakukan oleh Bagian Humas Kota Bandung di tahun kedua bagian ini terbentuk.
"Alhamdulilah, penghargaan ini merupakan sebuah apresiasi atas perubahan humas pemerintah yang kaku dan tradisional, menjadi Humas Kota Bandung 2.0 yang lebih modern, sesuai jaman now," ujarnya usai menerima penghargaan.
Ia mengatakan bahwa humas saat ini harus bisa mengimbangi arus informasi yang begitu cepat baik itu berita baik atau negatif. Humas dituntut untuk memiliki kemampuan lebih agar bisa mengejar cepatnya perubahan paradigma komunikasi.
"Humas saat ini harus bisa mengimbangi arus informasi yang begitu cepat, baik itu berita negatif atau hoax. Berita itu tidak bisa ditutup atau dihentikan tetapi harus diarahkan dan dijawab dengan berita baik. Kebiasaan pejabat pemerintah yang alergi terhadap media harus di dorong menjadi lebih terbuka," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa humas pemerintah saat ini harus lebih modern agar lebih baik dalam melayani masyarakat. Pemanfaatan teknologi masa kini mutlak dilakukan untuk menjangkau khalayak lebih luas lagi.
"Humas yang modern itu harus menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, meng-upgrade SDM kehumasan, mempunyai anggaran dan sarana prasarana yang cukup, dan terakhir selalu melakukan koordinasi yang efektif dengan seluruh stakeholders".
Tahun ini Kota Bandung bersaing dengan 463 entry lainnya dari berbagai korporasi, kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah. Ada Sembilan kategori yang dipertandingkan, yaitu Owned Media, Kanal Digital, Program PR, Program CSR, Penanganan Krisis, Manual (pedoman) Tata Kelola Kehumasan, Departemen PR, Laporan Tahunan, hingga Terpopuler di Media.
Semua kategori tersebut dinilai berdasarkan penjurian, dengan Dewan Juri terdiri dari para pakar PR, konsultan, tokoh organisasi PR, jurnalis dan fotografer senior, seperti ; Maria Wongsonagoro (PR INDONESIA Guru), Noke Kiroyan (Chairman Kiroyan & Partners), Arief Budisusilo (Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia), Arbain Rambey (Fotografer Senior Kompas), Asmono Wikan (Pemimpin Redaksi PR INDONESIA), Ong Hock Chuan (Managing Director Maverick), dll.
PR INDONESIA merupakan penyelenggara beragam aktivitas terkait dunia kehumasan. Mulai dari Reguler Public & InHouse Training PR, PR Meet Up, PR INDONESIA Outlook, PR Summit & Conference dan Awards. PR INDONESIA juga menerbitkan Majalah PR INDONESIA, majalah yang mewartakan aktivitas, agenda, isu-isu strategis, pemikiran menonjol, serta figur atau tokoh terkait dunia kehumasan (public relations/PR) di Indonesia.
Pada ajang PRIA 2018 ini dihadiri setidaknya 300 instansi 300 instansi dan lembaga dari pemerintah pusat dan daerah serta instansi BUMN dan swasta se-Indonesia. Jalan Tunjungan ramai dipadati oleh para praktisi Humas terbaik di negeri ini.
redHumas Kota Bandung memenangkan 3 penghargaan dalam tiga kategori, yaitu Kategori Pemerintah Kota Terpopuler di Media 2017, Kategori Owned Media Sub Kategori Social Media, dan Kategori Program PR Sub Kategori Government PR.
Kota Bandung menjadi Kota Terpopuler di Media berdasarkan penjurian yang dilakukan bersama PT INSENTIA dengan memonitor pemberitaan korporasi/lembaga/kementerian/pemerintah daerah di 20 koran nasional, 40 koran daerah dan 110 majalah mainstream di Indonesia. Data yang dihimpun adalah sepanjang 1 Januari – 31 Desember 2017.
Untuk kategori Social Media Kota Bandung meraih penghargaan berdasarkan monitoring yang dilakukan langsung oleh dewan juri terhadap akun media sosial media Humas Kota Bandung (@humasbdg) di Instagram, Twitter, Facebook, dan Youtube.
Sedangkan untuk kategori Government PR Humas Kota Bandung menampilkan Program Bandung Menjawab sebagai program humas pemerintah yang mampu menjadi wadah bagi para stakeholders untuk bertemu dan memberikan dampak positif bagi citra Kota Bandung.
Penghargaan diterima langsung oleh Kepala Bagian Humas Kota Bandung Yayan A. Brillyana pada Malam Penghargaan PRIA (2018) yang dilaksanakan di Surabaya pada Kamis, 29 Maret 2018. Acara tersebut digelar di jalan bersejarah di Surabaya, yakni Jalan Tunjungan.
Yayan mengatakan, penghargaan ini merupakan sebuah pencapaian karena 'revolusi jaman now' yang dilakukan oleh Bagian Humas Kota Bandung di tahun kedua bagian ini terbentuk.
"Alhamdulilah, penghargaan ini merupakan sebuah apresiasi atas perubahan humas pemerintah yang kaku dan tradisional, menjadi Humas Kota Bandung 2.0 yang lebih modern, sesuai jaman now," ujarnya usai menerima penghargaan.
Ia mengatakan bahwa humas saat ini harus bisa mengimbangi arus informasi yang begitu cepat baik itu berita baik atau negatif. Humas dituntut untuk memiliki kemampuan lebih agar bisa mengejar cepatnya perubahan paradigma komunikasi.
"Humas saat ini harus bisa mengimbangi arus informasi yang begitu cepat, baik itu berita negatif atau hoax. Berita itu tidak bisa ditutup atau dihentikan tetapi harus diarahkan dan dijawab dengan berita baik. Kebiasaan pejabat pemerintah yang alergi terhadap media harus di dorong menjadi lebih terbuka," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa humas pemerintah saat ini harus lebih modern agar lebih baik dalam melayani masyarakat. Pemanfaatan teknologi masa kini mutlak dilakukan untuk menjangkau khalayak lebih luas lagi.
"Humas yang modern itu harus menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, meng-upgrade SDM kehumasan, mempunyai anggaran dan sarana prasarana yang cukup, dan terakhir selalu melakukan koordinasi yang efektif dengan seluruh stakeholders".
Tahun ini Kota Bandung bersaing dengan 463 entry lainnya dari berbagai korporasi, kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah. Ada Sembilan kategori yang dipertandingkan, yaitu Owned Media, Kanal Digital, Program PR, Program CSR, Penanganan Krisis, Manual (pedoman) Tata Kelola Kehumasan, Departemen PR, Laporan Tahunan, hingga Terpopuler di Media.
Semua kategori tersebut dinilai berdasarkan penjurian, dengan Dewan Juri terdiri dari para pakar PR, konsultan, tokoh organisasi PR, jurnalis dan fotografer senior, seperti ; Maria Wongsonagoro (PR INDONESIA Guru), Noke Kiroyan (Chairman Kiroyan & Partners), Arief Budisusilo (Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia), Arbain Rambey (Fotografer Senior Kompas), Asmono Wikan (Pemimpin Redaksi PR INDONESIA), Ong Hock Chuan (Managing Director Maverick), dll.
PR INDONESIA merupakan penyelenggara beragam aktivitas terkait dunia kehumasan. Mulai dari Reguler Public & InHouse Training PR, PR Meet Up, PR INDONESIA Outlook, PR Summit & Conference dan Awards. PR INDONESIA juga menerbitkan Majalah PR INDONESIA, majalah yang mewartakan aktivitas, agenda, isu-isu strategis, pemikiran menonjol, serta figur atau tokoh terkait dunia kehumasan (public relations/PR) di Indonesia.
Pada ajang PRIA 2018 ini dihadiri setidaknya 300 instansi 300 instansi dan lembaga dari pemerintah pusat dan daerah serta instansi BUMN dan swasta se-Indonesia. Jalan Tunjungan ramai dipadati oleh para praktisi Humas terbaik di negeri ini.