BANDUNG, - Kebangkitan berarti bangun dari keterpurukan, bangun dari kondisi tidak nyaman menuju perubahan. Itulah makna kebangkitan yang disampaikan Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil usai memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota Bandung, Senin (22/5/2017).
Menurutnya, kebangkitan nasional hari ini harus ditandai dengan bangkitnya paradigma masyarakat dalam menanggapi berbagai informasi. Peningkatan kemampuan literasi menjadi kunci agar masyarakat lebih cerdas dan tidak mudah tergiring isu yang belum jelas kebenarannya.
"Hari ini kita harus bangkit melawan provokasi-provokasi melalui informasi. Isu hoax itu harus dilawan," tutur Ridwan.
Ia khawatir jika warganya mengonsumsi berita palsu akan memecah belah persatuan dan membuat ketidaknyamanan sosial terjadi di Kota Bandung. Namun ia optimis bahwa perubahan akan segera hadir karena pihaknya telah mengupayakan berbagai program untuk peningkatan literasi masyarakat.
"Kita ada program perpustakaan di kelurahan dan di taman. Kami berharap Indonesia bisa naik kelas sebagai bangsa yang lebih cerdas dengan kebangkitan literasi tadi," ujar Ridwan.
Pada skala nasional, kebangkitan ditandai dengan semakin meratanya pembangunan ke seluruh Indonesia secara berkeadilan. Pemerintah pusat telah mendistribusikan pasokan listrik ke 2.500 desa yang sebelumnya tidak pernah teraliri listrik.
Pemerintah mencanagkan program subsidi listrik untuk masyarakat kelas menengah bawah. Adapun relokasi subsidi listrik tahun 2016 senilai Rp12 triliun bisa dialihkan untuk menunjang sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Pembangunan di bidang infrastruktur yang berkeadilan dilakukan dengan membangun jalan Trans-Papua. Dari 4.300 km jalan raya Trans-Papua, 2.800 km diantaranya telah dibuka.
"Salah satu kebangkitan nasional itu, pesan dari Presiden, adalah mengurangi kesenjangan, salah satu cara adalah dengan memperbanyak akses teknologi sehingga yang jauh bisa diangkat kesejahteraannya melalui sistem digital," jelas Ridwan.
Pemerintah memang tengah melakukan uaya pemerataan di sektor komunikasi dan informatika melalui program Palapa Ring. Program ini dilakukan dengan membangun jaringan tulang punggung serat optic nasional untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia sehingga keberadaan internet berkecepatan tinggi dapat dinikmati secara luas.
"Sehingga dimanapun warga Indonesia berada bisa terakses secara baik, bisa menyalurkan aspirasi secara baik," pungkasnya.