Bandung - Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya amat meneladani kakeknya, K.H. Muhyiddin, yang menjadi pendiri Pesantren Pagelaran yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Ia mengungkapkan hal itu saat menghadiri Muktamar Ke-3 Lembaga Koordinasi Pengelolaan Pesantren Pagelaran (LKP3) Keluarga Besar Bani Muhyiddin dalam rangka pemilihan kepengurusan LKP3 periode 2017-2021 di Bandung.
Ia berharap, keteladanan KH. Muhyiddin bisa menjadi inspirasi bagi keturunannya. Ia percaya bahwa manusia akan jauh lebih bermanfaat ketika ia berkarya semasa hidupnya.
"Saya menjadi saksi betapa kebaikan ilmu dan silaturahmi akan membawa kita pada kebaikan-kebaikan lain yang tak terhingga," katanya.
Saat manusia menebar kebaikan, jejak kebaikan itu akan dipanen tidak hanya semasa hidup tetapi juga ketika sudah meninggal. "Kalau manusia punya karya, maka hidupnya bermanfaat, meninggalnya pun diingat," imbuhnya.
"Semoga itu tidak akan pernah putus menyemangati kita untuk lebih meneladani Mama Aki," ujar pria lulusan University of California itu.
Selaku kepala daerah, ia mengaku ingin mewujudkan cita-cita yang diwariskan oleh KH. Muhyiddin, atau yang biasa dipanggil Mama Pagelaran. Salah satu keinginannya adalah mendirikan Pesantren Pagelaran di Kota Bandung. Selaku mantan Ketua LKP3, ia berharap suatu saat akan ada pesantren warisan Mama Pagelaran di kota kelahiran pria berkacamata itu.
"Masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan di Kota Bandung. Sebagai wali kota, saya telah memfasilitasi berbagai organisasi masyarakat maupun organisasi keagamaan. Kalau pengelolaannya positif aka disambut dengan senang," ucapnya.
Pesantren Pagelaran merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang pertama kali didirikan di Kabupaten Subang oleh Mama Pagelaran sekitar tahun 1880. Sejalan dengan dinamika sosial politik saat itu, Pesantren Pagelaran juga didirikan di Sumedang dan kota lainnya.
Pesantren ini memiliki kontribusi yang besar dalam pergerakan merebut kemerdekaan Indonesia. Pesantren Pagelaran di Subang pernah dijadikan basis pergerakan Hizbullah oleh Mama Pagelaran.
"Nilai-nilai perjuangan itu yang perlu kita teladani, bahwa pesantren ini harus bermanfaat bagi bangsa dan negara ini," ujar Emil.