Bandung, - Organisasi Masyarakat (Ormas) Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas) Resort Kota Bandung berbenah. Penilaian minus yang selama ini melekat akan dibenahi.
Hal ini dikatakan Ketua Resort GIBAS kota Bandung Freddy B Sirait, SH, MH, dalam di sela pelantikan Ketua dan Pengurus Gibas Resort Kota Bandung Massa Bakti 2017 - 2022, di Padepokan Mayang Sunda, Jalan Peta Kota Bandung, Kamis (16/3).
Freddy mengatakan, di kepengurusan GIBAS yang baru akan fokus pada rekonstruksi atau memperbaharui organisasi secara internal.
"Kita fokus dulu pada tahap memperbaharui keorganisasian secara internal," kata Freddy.
Kemudian rekonstruksi ke luarnya, pihaknya akan mencoba mengubah paradigma GIBAS yang selama ini kurang pas ke arah yang lebih bermartabat.
Freddy ingin memartabatkan anggotanya. Salah satunya dengan cara membuka peluang kerja, dan bersinergi dengan pemerintah.
Ia juga menegaskan, pihaknya tidak akan segan mengeluarkan anggotanya yang terlibat narkoba.
"Kami akan data kembali anggota, termasuk menertibkan KTA (Kartu Tanda Anggota). Saat ini baru 22 sektor yang masuk dan belum terdaftar semua. Yang sudah masuk sekitar 1.000-an orang," jelas dia.
Kaitannya dengan urusan politik, Freddy menegaskan bahwa secara organisasi GIBAS tidak akan masuk. "Namun secara pribadi silakan," tandasnya.
Selain itu menurut Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, dalam sambutannya mengatakan keberadaan GIBAS sebagai ormas yang memiliki visi perjuangan yaitu mewujudkan kedamaian kemaslahatan, keamanan dan kesejahteraan NKRI. Selain itu, Gibas merupakan salah satu aset yang perlu dikembangkan agar menjadi wadah pembinaan generasi muda yang berintegritas, berkarakter, kebangsaan dan berbudaya.
" ini relevan dengan kondisi bangsa yang masih dirasakan persoalan sosial ekonomi dan ligkungan yang penanganannya harus diserentak. Selain itu harus melibatkan komponen masyarakat termasuk para pemuda yang tergabung dalam Gibas," ucap Yossi.
Dikatakan Yossi, Gibas pun sangat kental dengan nama sakral siliwangi. Dengan falsafah, silih asah, silih asih dan silih asuh. Artinya harus memberi warna terhadap proses perubahan dan peradaban yang maju.
"Alhamdulilah sebagian dari nilai nilai perjuangan tadi telah diwujudkan melaui peran Gibas dalam menjembatani hak dan kewajiban warga dalam kehidupan bermasyarakat,"ujarnya.
Oleh karena itu, antara masyarakat dan organisasi harus bisa bersama. Manfaatkan organisasi ini sebaik mugkin dan jadikan sebagai wahana konsolidasi organisasi, sekaligus menginspirasi penyusunan program kerja yang lebih realitas, pintanya.