Bandung, - Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial menerima kunjungan kerja Wakil Bupati Rejang Lebong, Bengkulu, Iqbal Bastari beserta jajaran Pemerintah Kabupaten dan DPRD Rejang Lebong di Balai Kota Bandung, Rabu (2/11/2016).
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka studi tentang penanganan penyalahgunaan NAPZA di Kota Bandung. Untuk itu, hadir pula Kepala dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung, Yeni Siti Saodah untuk memberikan penjelasan mengenai kinerja BNN Kota Bandung.
"Bandung ini kota wisata. Banyak pendatang dari mana-mana. Jadinya banyak pula tempat hiburan di sini, bisa sampai 200," ucap Yeni mengawali paparannya.
Yeni mengemukakan, prevalensi pengguna narkoba di Kota Bandung berada di angka 1,49% dan berusia 17 tahun ke atas. Jumlah tersebut terdiri atas berbagai level pengguna, mulai dari yang coba-pakai, teratur-pakai, hingga level kecanduan.
Untuk itu, pihaknya sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat advokasi dan pencegahan. Salah satunya dengan cara bekerja sama dengan lurah-lurah.
"Kami melibatkan aparatur kewilayahan hingga level lurah. Di kantor-kantor kelurahan kami pasangi spanduk untuk propaganda pencegahan penggunaan narkoba," terang Yeni.
Kolaborasi dengan para lurah juga dilakukan untuk menyosialisasikan program-program BNN kepada masyarakat. Salah satunya untuk mendetekai dan menjaring penyebaran narkoba di lingkungan mereka.
"Kita berikan pemahaman, bahwa mereka juga wajib lapor jika mengetahui ada penyalahgunaan narkoba. Kami beritahukan kepada para orangtua juga," imbuh Yeni.
Selain penertiban, BNN Kota Bandung juga melakukan advokasi, pencegahan, dan rehabilitasi. Tahun 2015, BNN Kota Bandung diberi anggaran untuk melakukan hingga 100 ribu rehabilitasi.
Oded menambahkan, bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk mendorong agar program-program BNN ini berjalan sukses, salah satunya adalah dengan memfasilitasi infrastruktur dan keperluan lainnya.
"Selama saya menjadi kepala daerah, ada satu hal yang menjadi kekuatan pemerintah daerah saat ini. Pemerintah daerah punya ruang yang luas untuk berkomunikasi dengan pemerintah di tingkat pusat secara langsung. Tinggal kita memanfaatkan itu semua," kata Oded.
Ia pun mencontohkan program kereta cepat di Bandung Raya yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bandung yang disambut baik pemerintah pusat. Oded mengatakan hal itu terjadi karena Pemerintah Kota Bandung proaktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
"Termasuk juga masalah penyalahgunaan narkoba. Saran saya, pemerintah harus ikut mendorong dan berperan aktif untuk mendukung BNN di tingkat kota," ujar Oded.