Bandung, - Sekretaris Daerah Kota Bandung yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung menutup rangkaian kegiatan Jambore Ranting (Jamran) III Babakan Ciparay, bertempat di Lapangan Sumber Sari Indah, Minggu (23/10/2016).
Kegiatan Jamran III di Kwartir Ranting Babakan Ciparay ini dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 21 s.d 23 Oktober 2016. Acara tersebut diikuti oleh 34 regu penggalang putri, 29 regu penggalang putra dengan jumlah total 500 peserta dari 23 pangkalan/basis (sekolah).
Pada jambore ini dilaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan kepramukaan, menumbuhkembangkan prinsip kemandirian, menumbuhkembangkan nasionalisme dan bela negara dengan mencintai budaya lokal, membangun karakter kaum muda, serta mempererat persaudaraan antar-pramuka se-Kwarran Babakan Ciparay.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain Rancang Bangun, yakni kegiatan bersama untuk membangun sebuah rangka dengan menggunakan tongkat dan metode tali temali. Ada pula Kampung Santri, yakni kegiatan bersama untuk membangun mental spiritual, seperti baca tulis Al-Quran, shalat berjamaah, dan tausyiah.
Selain itu, untuk menginternalisasikan budaya lokal, ada pula Kampung Sunda, yakni kegiatan yang mengedukasi peserta agar cinta lingkungan dengan budaya dan adat istiadat kesundaan. Pada sesi ini, peserta dan pembina berpakaian khas Sunda dan melakukan permainan tradisional serta perlombaan rampak sekar antar basis.
Pada jambore ini dilaksanakan pula kegiatan Penjelajahan Perkotaan sebagai salah satu implementasi dari program Urban Scouting. Para peserta menjelajah ke beberapa wilayah dengan menggunakan peta digital berbasis Android.
Yossi Irianto dalam arahannya mengapresiasi penyelenggaraan Jamran III Babakan Ciparay. Menurutnya, di tengah era globalisasi ini pramuka menghadapi lebih banyak tantangan.
"Jambore adalah wahana pembinaan pembentukan karakter. Pramuka ini akan menjadi pelopor di masa depan, tunas-tunas harapan yang bisa bersaing di dunia global," ungkap Yossi.
Oleh karena itu, pengenalan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu komponen dalam kegiatan jambore ini. Yossi ingin agar pengenalan teknologi ini berdampingan dengan pembinaan karakter Bandung Masagi sebagaimana yang dicanangkan Pemerintah Kota Bandung.
Ia pun menitipkan kepada para pembina untuk memperhatikan anak-anak didiknya secara serius perihal pendidikan karakter ini.
"Kegiatan Pramuka tidak sekadar kegiatan yang rekreatif tetapi juga harus mendidik. Yang terpenting adalah bagaimana pramuka dapat membangun kepribadian yang kuat dan positif," kata Yossi.