Bandung, - Tak salah Bandung dijuluki kota kreatif. Selain terus berinovasi, anak muda Kota telah berhasil menembus pasar mancanegara. Terbukti, empat merek lokal, pada bulan ini membuka cabangnya di Malaysia dan Brassel Swiss.
Keempat brand tersebut adalah Indra Indri Albis Design, bergerak di bidang busana muslim. Ethica Fashion, Mokamula Group dan Delima.
Owner Indra Indri Albis Indri Rindani mengatakan, untuk diakui di negeri sendiri, harus go internasional.
"Sekarang semua produk punya komunitas. Jadi trend fashion sudah terkotak-kotak. Kita sendiri punya komunitas, artis dan istri-istri artis. Untuk itu, kami semua mencoba menembus pasar mancanegara dengan membuka cabang di Syah Alam Malaysia dan Swiss," jelas Indri disela soft lounching produk Bandung Local Brand Go International
di Clevo Garden Hotel Bandung kemarin malam.
Selain itu, pihaknya juga menggandeng MICH (Malaysia Indonesia Coorporate House).
Dikatakan, selama empat tahun, dirinya berusaha keras memajukan industri lokal. Terlebih pada 2014 lalu, omzetnya menurun drastis. Salah satunya karena produk-produk asing membanjiri pasar dalam negeri.
"Omzet kami menurun drastis, mungkin karena pasar bebas Mea, jadi banyak produk China masuk. Untuk menggenjot dan branding, kita memilih Malaysia dan Brassel Swiss, lanut ke London pada 2017 mendatang," tegas wanita berhijab ini seraya menambahkan siapapun boleh ikut karena kerjasama ini dilandasi semangat kekeluargaan.
Senada, Dian, pemilik Ethica mengatakan
Produk Albis cukup dikenal di Indonesia.
Anak perusahaan Ethica Mukamula awalnya memproduksi sarung (pouch) ponsel, organizer atau notebook.
"Kita jualan lewat online, pada 2003 lalu, lebih 120 ribu pcs terjual di seluruh Indonesia. Sekarang Mukamula memproduksi tas wanita dan pria. Kita berkolaborasi dengan semua lokal brand. Saya yakin produk lokal tidak kalah dengan asing. Kita bisa menembus ke pasar internasional," pungkasnya singkat.
(mal/tan)