Bandung, - Tamansari Food Fest yang menjadi tempat relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Dayang Sumbi, Kecamatan Coblong diresmikan, Sabtu (27/08/2016). Peresmian dilakukan langsung oleh Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil, didampingi oleh Wakil Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Satgasus PKL, Oded M. Danial, Camat Coblong, Anton Sugiana, dan Kapolsek Coblong Kompol Sarche Christiaty.
Pemindahan eks PKL Dayang Sumbi dilakukan bersama-sama antara aparatur kewilayahan, Satpol PP, dengan para PKL sendiri. Bangunan bekas kios PKL yang berada di trotoar bagian utara Kampus ITB itu akan ditiadakan sehingga fungsi trotoar dapat dioptimalkan untuk pejalan kaki.
Usai pembongkaran, Emil mengatakan bahwa relokasi PKL ini merupakan bagian dari proses penataan Kota Bandung dengan cara-cara yang humanis dan solutif. Pemerintah Kota Bandung tidak serta merta membubarkan PKL, melainkan ada proses pembinaan dan penataan yang sistematis.
"Jadi ini menunjukan Pemerintah Kota Bandung selalu fokus untuk menata PKL dengan membinanya juga, dengan menyiapkan relokasi-relokasi alternatif. Setelah relokasinya siap baru kita pindahkan," ungkap Emil.
Lokasi Tamansari Food Fest hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi PKL semula. Lokasi ini masih menyasar mahasiswa ITB dan warga Bandung secara umum. Lokasi strategis ini dianggap mampu menarik wisatawan, baik domestik maupun internasional, untuk menikmati jajanan kuliner yang tersedia.
"Kita ingin yang datang kesana wisatawan juga. Maka kita lengkapi dengan hal-hal yang membuat nyaman lah ya," ujarnya.
Tamansari Food Fest memang didesain dengan nyaman. Terdapat banyak bangku panjang untuk tempat duduk pengunjung. Ada pula panggung kecil untuk pertunjukan musik. Lokasi ini juga dilengkapi dengan Wifi gratis. Jalur trotoar pun sudah dibuat nyaman dengan bangku dan lampu-lampu yang cantik. Ditambah dengan arsitektur khas Sunda selaran dengan suasana alami Babakan Siliwangi.
"Mudah-mudahan ini jadi percontohan, bagaimana PKL dengan sukarela, dan juga program Pemkot dalam peningkatan kesejahteraan warga dengan peningkatan kualitas pelayanan destinasi perdagangan kuliner," jelas Emil.
Pembangunan Tamansari Food Fest ini sepenuhnya dibiayai oleh Pemkot Bandung melalui Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip). Untuk biaya perawatan kawasan ini, Pemkot Bandung masih mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait.
"Nanti akan didiskusikan dengan para pihak, karena kan ada urusan listrik, air, kan harus ada yang mengelola ya," ujar dia. Emil berharap biaya perawatan kawasan ini bisa berasal dari para pedagang sendiri.
Lebih lanjut Emil mengatakan, usai meresmikan tempat ini, pihaknya akan langsung fokus pada penataan PKL lainnya. Saat ini, lokasi yang paling siap untuk ditata adalah di kawasan Dipati Ukur.
"Setelah ini Dipati Ukur yang paling siap. Di Dipati Ukur sekarang kita akan membangun kawasannya dulu di depan perpustakaan Unpad. Nanti kita geser semua PKL yang memang daerah Unpad ke sana juga," tutup Emil.